Alat meteran PDAM merupakan perangkat yang digunakan untuk mengukur jumlah penggunaan air bulanan yang nantinya akan dihitung untuk tagihan iuran bulanan pelanggan. Meskipun fungsinya sangat vital, sayangnya banyak pelanggan PDAM yang masih belum bisa untuk cara membaca dan menghitung meteran air dari PDAM ini. Padahal dengan membaca meteran secara rutin dan berkala, pelanggan bisa mencegah kebocoran air yang bisa menyebabkan tagihan air membengkak secara signifikan.
Baca juga: Mengenal Lampu Emergency Otomatis: Cara Kerja dan Rekomendasi Produk Terbaik 2024
Cara Membaca Meteran Air PDAM
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang disebutkan sebelumnya, kamu bisa mulai mempelajari cara membaca meteran air yang telah disediakan oleh PDAM.
Cara membaca meteran ini berbeda-beda, tergantung dari jenis meteran yang digunakan oleh PDAM itu sendiri. Berikut adalah penjelasannya berdasarkan jenis meteran yang dipakai.
1. Meteran mekanikal
Meteran jenis ini menjadi meteran paling umum yang digunakan oleh PDAM. Hal ini dikarenakan meteran mekanikal lebih mudah dirawat dan harganya cukup terjangkau. Proses membaca meteran jenis pun ini terbilang mudah dan sederhana. Cukup perhatikan dua komponen angka yang berwarna merah dan hitam di dalam meterannya.
Perbedaan warna ini mewakili perhitungannya tersendiri. Angka dengan warna hitam menunjukkan perhitungan tagihan dalam bentuk meter kubik. Sementara itu, warna merah menunjukkan satuan liter dan bisa juga digunakank untuk pengujian meteran air.
2. Meteran digital
Arus modernisasi yang terjadi di segala macam bidang pun terjadi di industri PDAM ini. Beberapa pelanggan baru PDAM telah dipasangi dengan meteran dengan jenis digital. Cara membacanya pun setali tiga uang dengan meteran jenis mekanikal.
Setiap angka yang terdapat dalam meteran digital ini tentunya melambangkan suatu pengukuran tertentu. Angka dengan ukuran lebih besar menunjukkan jumlah volume air yang dipakai dalam satuan liter ataupun kubik.
Sementara itu, angka yang ukurannya lebih kecil pada bagian bawah menunjukkan kecepatan aliran air atau flow rate. Kedua metriks ini sangat mudah dibaca untuk bisa menunjukkan apakah ada kebocoran pipa air di dalam instalasi rumah tangga kamu.
3. Meteran Modbus
Dari dua jenis meteran sebelumnya, meteran model modbus ini menjadi yang paling modern digunakan oleh PDAM. Meteran ini sangat mudah digunakan oleh petugas PDAM ataupun pelanggan untuk memeriksa pemakaian dan kecepatan air yang sedang berjalan.
Melalui jenis ini, kamu tidak perlu menengok langsung ke posisi meteran berada karena informasi seputar pemakaian dan flow rate-nya ini bisa dilihat langsung melalui layar smartphone yang telah dihubungkan dengan meteran. Tentunya jenis meteran ini sangat cocok untuk pelanggan yang tidak punya waktu luang untuk melakukan pengecekan di tempat dan bisa memantau pemakaian air setiap saat tanpa harus berada di lokasi.
Baca juga: 6 Rekomendasi Jenis Pohon untuk Taman Depan Rumah Yang Bikin Adem dan Akarnya Tidak Merusak Lantai
Cara Menghitung Tagihan Meteran Air PDAM
Setelah mengetahui cara menghitung jumlah pemakaiannya, sekarang saatnya kamu mengetahui cara menghitung tagihan meteran air. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Ketahui tarifnya
Pertama-tama adalah dengan mengetahui tarif yang akan dikenakan untuk tagihan pemakaian bulanan rumah kamu. Umumnya, masyarakat kelas menengah akan masuk ke dalam kelompok 2A3 dan untuk tarif kelompok ini di DKI Jakarta misalnya, mulai dari Rp4.900 sampai Rp10.700 per meter kubik. Tarif ini tentunya akan dipengaruhi oleh besaran meter kubiknya, semakin besar hitungan kubiknya, tarifnya pun akan semakin besar.
2. Simulasi perhitungan tagihan
Anggaplah rumah kamu masuk golongan menengah dan jumlah pemakaian pada bulan ini adalah 20 meter kubik dan biaya tetap airnya sebesar Rp7.000. Maka simulasinya adalah sebagai berikut:
Biaya pemakaian air = 20 x Rp7.000 = Rp140.000
Angka tersebut belum termasuk biaya-biaya lainnya, seperti pemeliharaan meteran (berbeda-beda pada setiap daerah), biaya materai, dan PPN.
Variabel lainnya yang perlu diperhitungkan adalah biaya pemeliharaan meteran yang jumlahnya tergantung pada ukuran meternya. Semakin besar meteran akan semakin biayanya. Sebagai gambaran, biaya pemeliharaan meter saat ini berada di angka Rp7.000 per bulan untuk ukuran 0,5 inci sampai Rp187.00 per bulan untuk ukuran 4 inci.
Itulah cara yang bisa kamu lakukan untuk bisa membaca meteran PDAM sekaligus memperhitungkan tagihan bulanan pemakaian air PDAM. Dengan memahami langkah-langkah tersebut, kamu bisa melakukan perencanaan keuangan bulanan yang lebih detail karena bisa memproyeksikan jumlah tagihan air PDAM yang biasanya muncul pada awal bulan ini.
Baca juga: Cara Pasang Penangkal Petir yang Efektif dan Aman