Jenis Pondasi Yang Kuat dan Kokoh
Sudah tidak asing tentunya di telinga kita mendengar istilah pondasi.
Nah, umumnya pondasi terletak pada bagian bawah bangunan dan digunakan untuk menopang beban seluruh struktur bangunan. Sebelum merencanakan pembangunan rumah atau jenis bangunan lainnya, sangat penting untuk mengetahui berbagai jenis pondasi bangunan kuat dan tahan lama yang biasa digunakan untuk menopang struktur agar kokoh dan tentunya sebagai wilayah yang rawan terhadap gempa, kita harus benar – benar memperhatikan jenis pondasi ini.
Baca Juga : Inilah 5 Alasan Mengapa Pondasi Tiang Pancang Tepat untuk Bangunan yang Kokoh dan Kuat
Apa Saja Jenis Pondasi Bangunan?
Penggunaan pondasi ini juga sudah diatur loh!
Tentang apa saja persyaratan terkait pembangunan struktur bangunan gedung yang sesuai dengan teknologi. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Struktur yang kuat dan stabil harus dibangun untuk menopang beban penuh bangunan.
Di dunia konstruksi, terdapat 2 jenis pondasi secara umum, yaitu pondasi dalam dan pondasi luar. Yang mana jenis ini memiliki turunan yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan dari tipe bangunan. Nah untuk informasi lebih lanjut silahkan lanjut baca penjelasan berikut ya.
1. Pondasi Cakar Ayam
Pondasi ini memiliki ciri khas berupa beberapa tiang beton bertulang yang ditanam ke dalam tanah dengan kedalaman yang cukup signifikan, biasanya lebih dari 3 meter. Tiang-tiang ini kemudian dihubungkan dengan balok beton bertulang, membentuk struktur seperti kaki ayam, sehingga dinamakan pondasi cakar ayam.
Penggunaan pondasi cakar ayam umumnya ditujukan untuk bangunan dengan beban berat yang membutuhkan struktur pondasi yang kuat dan stabil, seperti, Gedung bertingkat tinggi, Jembatan, Menara, Bangunan di atas tanah yang labil.
2. Pondasi Dalam Piers
Pondasi kolom ini digunakan untuk memindahkan beban berat dari struktur bangunan. Pondasi ini biasanya dipasang dengan cara menggali tanah hingga kedalaman tertentu. Selanjutnya, kubur pondasi ke dalam tanah yang telah digali sebelumnya. Biasanya pondasi ini terbuat dari elemen beton pracetak, dan nantinya balok beton membran mengikuti ukuran tinggi pondasi yang dihitung.
3. Pondasi Dalam Tiang Pancang
Pondasi jenis ini bisa digunakan bangunan dalam skala kecil maupun besar. Pondasi tiang pancang dikenal sebagai pondasi yang memiliki ketahanan lama dalam menopang beban bangunan. Secara material, rangka dari pondasi dibuat anti karat hingga anti pelapukan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah terkait harga pembangunan pondasi tiang pancang memang relatif mahal.
Namun, harga yang mahal itu sesuai dengan manfaat dari kekuatan bahannya yang kokoh, maka akan setimpal dengan biaya yang dikeluarkan. Istilahnya, ada harga ada kualitas lah ya, hihi…
Nah, untuk bahan pembuatan pondasi ini beragam dari mulai tiang pancang kayu, tiang pancang beton, hingga tiang pancang baja.
Baca Juga : Pondasi Tapak: Jenis, Kelebihan, Kekurangan, dan Cara Membangunnya
4. Pondasi Dalam Bore Pile
Jenis pondasi dalam selanjutnya adalah pondasi tiang pancang. Pondasi Bored Pile merupakan pondasi yang berbentuk tabung panjang dan dimasukkan ke dalam tanah.
Biasanya pondasi bangunan jenis ini digunakan untuk menjamin kestabilan bangunan bertingkat atau bangunan yang terletak di lereng. Keuntungan menggunakan pondasi ini adalah tidak menimbulkan kebisingan pada saat pemasangan. Selain itu, dapat digunakan tanpa bergeser meskipun struktur lantai tidak rata.
5. Pondasi Dalam Sumuran
Ini menggunakan dua kombinasi prinsip konstruksi: pondasi dangkal dan pondasi tiang pancang. Tergantung pada jenis konstruksi bangunannya, disebut pondasi sumur karena dibangun dengan membuat beberapa sumur. Untuk memperkuat pondasi sumur, dipasang kolom beton sebagai penopang utama.
Pondasi lubang merupakan salah satu pondasi dalam yang umum digunakan untuk bangunan di Indonesia. Hal ini dikarenakan sangat cocok dan cocok digunakan pada tempat yang terdapat struktur tanah keras dan kedalamannya melebihi 3 meter.
6. Pondasi Dalam Basement
Ruang bawah tanah adalah satu atau lebih tingkat bangunan yang seluruhnya atau sebagian berada di bawah tanah. Untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang semakin langka dan mahal, pembangunan basement pun dimulai. Di sinilah peran pondasi bawah tanah untuk menopang beban bangunan dengan baik.
Pondasi bawah tanah terdiri dari tiga bagian penting: metode konstruksi, dinding penahan, dan drainase. Setiap bangunan memiliki fitur unik yang memungkinkan pondasi bawah tanah menahan beban dan mendistribusikannya dengan baik.
Oleh karena itu, tetap cukup stabil untuk menahan beban seluruh bangunan. Sebab, area di bawahnya merupakan ruang terbuka (basement) dan hanya ditopang oleh kolom pondasi dan dinding penahan tanah.
Baca Juga : 7 Keunggulan Teknik Konstruksi Pondasi Cakar Ayam yang Perlu Kamu Ketahui
7. Pondasi Luar Raft
Pondasi vertikal disebut juga pondasi strip, merupakan pondasi dangkal yang digunakan untuk menopang beban bangunan memanjang. Pondasi jenis ini biasanya dibuat dengan bentuk memanjang seperti persegi panjang, persegi, atau trapesium. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat pondasi ini adalah beton cor tanpa tulang, batu pecah, dan batu sungai.
8. Pondasi Jaring Laba-Laba
Pondasi jaring laba-laba merupakan jenis pondasi yang bertransisi ke pondasi dangkal. Pondasi jenis ini bentuknya mirip dengan jaring laba-laba, yaitu jaring berbentuk lingkaran. Pondasi ini menggunakan tanah sebagai kekuatan struktur pondasinya.
9. Pondasi Batu Kali
Merupakan jenis pondasi dangkal yang dirancang untuk menopang beban bangunan memanjang. Pondasi jenis ini biasanya dibuat dengan bentuk memanjang seperti persegi panjang, persegi, atau trapesium. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat pondasi ini adalah beton cor tanpa tulang, batu pecah, dan batu sungai.
10. Pondasi Tapak
Untuk bangunan berbentuk lingkaran atau melingkar biasanya digunakan pondasi bangunan ini. Namun ada juga bangunan yang berbentuk persegi dan menggunakan pondasi jenis ini. Pondasi ini berfungsi untuk menopang satu titik beban pada bangunan. Pondasi jenis ini juga cocok untuk area yang tanahnya lunak.
Tujuan penggunaan pondasi jenis stabil adalah untuk menjamin keselamatan bangunan dan penghuninya. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Bangunan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Standar Keandalan Bangunan Gedung. Bangunan wajib mempunyai empat aspek, yaitu keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
Untuk itu pastikan pilih pondasi yang tepat untuk bangunan rumahmu ya! Semoga artikel ini bermanfaat!
Untuk memiliki rumah dengan struktur yang kokoh dan tahan lama Perumahan Residence 8 akan menjadi pilihan yang bisa kamu pertimbangkan. Berlokasi di sekitar Solo Raya dengan akses yang mudah dan fasilitas yang lengkap tentunya. Yuk! segera hubungi sales kami untuk informasi lebih lanjut.